Dalam kumpulan warna kita ini seperti silluet berwana yang berdiri di balik bayangan ketiadaan tanpa warna
mencoba menjadi ada demi hal hal yang belum ada.
Kita dalam kumpulan warna
mencoba mewarnai hitam putih dengan hitam dan putih dan hitam dan putih. kemudian berharap hasil akhir tak memberi jawaban berbeda
berharap nantinya menjadi penuh dengan warna warna asimetris
penuh dengan warna warna yang nantinya kan kita sebut sebagai
pelangi hitam atau apa yang nantinya bernama apa saja
yang bisa menghibur ketidakterhiburan kita
akan keterbatasan kita di tengah kemajemukan warna
memunafikkan hal yang sebenarnya sudah ada, lalu dengan naif menganggapanya tak cukup
untuk di anggap ada
begitulah adanya kita.
Sebagian dari kita hanya tau dan menganggap jika kehidupan itu terbagi atas hitam dan putih, sehingga warna lain terlihat sebagai gradasi pemisah yang harus di singkirkan.
Hanya sebagian dari kita.
Sebagian dari kita yang tak berwarna
menolak berwarna karna menganggap pluralnya kumpulan warna akan menghilangkan warna
awal yang di bawa saat lahir sebagai bagian dari warna
karna tak berwarna adalah bagian dari warna
yang mempertegas adanya warna.