Hujan sepagi ini terasa sangat dermawan bagiku, mereka mengunjungi
awal Juli membawa butiran air dengan kepasitas yang tak bisa disebut
seenaknya, tak konstan untuk mengagetkan ku lalu terburu menghentikan
laju motor seperti beberapa waktu yang lalu saat sedang menuju
samarinda. Karna kli ini aku sedang di rumah, memandanginya dengan
teduh dan damai. Walaupun tak sedamai senyuman Riska.
Hujan tak mengganggu ku mengingat kegiatan untuk beberapa hari ini
memang tak lebih dari berbaring dan nonton tv. Yang hal itu kadang tak
bisa ku lakukan dengan khusuk seperti biasanya. Karna tak tau kenapa
beberapa hari belakangan PLN seperti menarik ulur aliran listriknya.
Seperti isyu konser metallica yang hingga saat ini belum aku tau pasti
kapan akan di gelar. Biarlah toh kalaupun hajatanya benar-benar
digelar, rasanya Jakarta masih cukup jauh dari jangkauan waktu dan
dompet ku. Ironi, bukannya tak memiliki kemauan untuk tak merasakan
emosi dan dentuman sound kapasitas monster langsung dari crowd. Tapi
biarlah aku berfantasi lewat nothing else matter atau enter sandman
melalui headset dari hp nokia kesayangan yang sekarang sudah hampir
penuh dengan beberapa genre musik dari negri balkan dan skandinavia,
untuk kemudian memperoleh predikat hipster? Bukan, itu karna aku
memang suka. Semua itu ku lakukan sambil memandangi poster formasi
lama mereka di bawah jam dinding kamar. Betapa ironisnya...
Kembali dengan damainya kenyataan hari ini. Saat terbangun dari kasur
yang kadang tak terlalu mebuatku terlelap ini aku lalu bergegas menuju
kamar mandi kecil di belakang dapur, selesai dari situ aku keluar. Dan
mendapati orang yang tinggal di samping rumah sedang menghayati
perannya sebagai bapak dari 2 putri kecilnya. Lalu temannya datang
dengan truck berwarna mainstream ala truck kebanyakan dan mengomel
dengan maksud mengadu pada temannya yang sedang menyuapi Vivi, gadis
kecil yang cukup lucu yang pastinya masih mengenal dunia sebatas
dirinya saat ini. Betapa sederhananya. Aku ingin mengulangnya, tapi
kemuakkan majemuk ala anak muda seusiaku sudah tak memeberiku ruang
untuk berkhayal menjadi anak kecil lagi, karna bisa nonton Pirates of
caribean 5 langsung di bioskop tanpa berdesakan mengantre tiket
terdengar lebih nyata untuk di bayangkan.
Aku cukup paham dengan apa yang orang ini bicarakan. Polisi, razia
kendaraan, semena-mena nya menilang walaupun kelengkapan surat-surat
mobil nya sudah jelas. Tapi entah dengan alasan seperti apa dan
bagaimana mimik polisi yang dimaksud. Saat sipil menolak perintahnya
untuk menanda tangani surat tilang. Seandainya aku ada disitu. Mungkin
nada tinggi dan gesture khas mereka bisa ku saksikan bak Julian sedang
memerintahkan Mort untuk melakukan kehendaknya yang walaupun aneh tapi
tetap saja di rutinkan paling tidak satu kli dalam 1 bulan.
Beginilah keseharian ku di Bontang, amat sangat normal, hingga kadang
kadang melihat peran spongebob dan patrick pun aku bisa menganggap
mereka aneh, yah walaupun dengan kehidupan seperti apa pun mereka akan
tetap aneh. Kenapa juga aku harus mengomentari cartoon? OMG!
Aku tak heran, pembicaraan orang tadi terasa biasa, bahkan tak lebih
mengherankan dari moment saat mengetahui Green Day merilis 4 album
skaligus dan Lady Gaga terlihat manis di salah stu video clip
berlatarkan Italy dan Vespa. Aku jatuh cinta...
awal Juli membawa butiran air dengan kepasitas yang tak bisa disebut
seenaknya, tak konstan untuk mengagetkan ku lalu terburu menghentikan
laju motor seperti beberapa waktu yang lalu saat sedang menuju
samarinda. Karna kli ini aku sedang di rumah, memandanginya dengan
teduh dan damai. Walaupun tak sedamai senyuman Riska.
Hujan tak mengganggu ku mengingat kegiatan untuk beberapa hari ini
memang tak lebih dari berbaring dan nonton tv. Yang hal itu kadang tak
bisa ku lakukan dengan khusuk seperti biasanya. Karna tak tau kenapa
beberapa hari belakangan PLN seperti menarik ulur aliran listriknya.
Seperti isyu konser metallica yang hingga saat ini belum aku tau pasti
kapan akan di gelar. Biarlah toh kalaupun hajatanya benar-benar
digelar, rasanya Jakarta masih cukup jauh dari jangkauan waktu dan
dompet ku. Ironi, bukannya tak memiliki kemauan untuk tak merasakan
emosi dan dentuman sound kapasitas monster langsung dari crowd. Tapi
biarlah aku berfantasi lewat nothing else matter atau enter sandman
melalui headset dari hp nokia kesayangan yang sekarang sudah hampir
penuh dengan beberapa genre musik dari negri balkan dan skandinavia,
untuk kemudian memperoleh predikat hipster? Bukan, itu karna aku
memang suka. Semua itu ku lakukan sambil memandangi poster formasi
lama mereka di bawah jam dinding kamar. Betapa ironisnya...
Kembali dengan damainya kenyataan hari ini. Saat terbangun dari kasur
yang kadang tak terlalu mebuatku terlelap ini aku lalu bergegas menuju
kamar mandi kecil di belakang dapur, selesai dari situ aku keluar. Dan
mendapati orang yang tinggal di samping rumah sedang menghayati
perannya sebagai bapak dari 2 putri kecilnya. Lalu temannya datang
dengan truck berwarna mainstream ala truck kebanyakan dan mengomel
dengan maksud mengadu pada temannya yang sedang menyuapi Vivi, gadis
kecil yang cukup lucu yang pastinya masih mengenal dunia sebatas
dirinya saat ini. Betapa sederhananya. Aku ingin mengulangnya, tapi
kemuakkan majemuk ala anak muda seusiaku sudah tak memeberiku ruang
untuk berkhayal menjadi anak kecil lagi, karna bisa nonton Pirates of
caribean 5 langsung di bioskop tanpa berdesakan mengantre tiket
terdengar lebih nyata untuk di bayangkan.
Aku cukup paham dengan apa yang orang ini bicarakan. Polisi, razia
kendaraan, semena-mena nya menilang walaupun kelengkapan surat-surat
mobil nya sudah jelas. Tapi entah dengan alasan seperti apa dan
bagaimana mimik polisi yang dimaksud. Saat sipil menolak perintahnya
untuk menanda tangani surat tilang. Seandainya aku ada disitu. Mungkin
nada tinggi dan gesture khas mereka bisa ku saksikan bak Julian sedang
memerintahkan Mort untuk melakukan kehendaknya yang walaupun aneh tapi
tetap saja di rutinkan paling tidak satu kli dalam 1 bulan.
Beginilah keseharian ku di Bontang, amat sangat normal, hingga kadang
kadang melihat peran spongebob dan patrick pun aku bisa menganggap
mereka aneh, yah walaupun dengan kehidupan seperti apa pun mereka akan
tetap aneh. Kenapa juga aku harus mengomentari cartoon? OMG!
Aku tak heran, pembicaraan orang tadi terasa biasa, bahkan tak lebih
mengherankan dari moment saat mengetahui Green Day merilis 4 album
skaligus dan Lady Gaga terlihat manis di salah stu video clip
berlatarkan Italy dan Vespa. Aku jatuh cinta...