Sunday, March 10, 2013

Cara mutusin cewek yang baik dan benar :D

Dalam urusan percintaan / pacaran kadang sebagian cowok larut dalam hubungan yang monoton / membosankan, atau hubungan yang baik baik aja tapi ngerasa cewek yang sedang dipacarin kurang asyik, atau malu maluin kalau di ajak ngumpul bareng temen temen, atau cewek mu possesif, sehingga membuat gerah dan ingin cepat mengakhiri hubungan tsb. tapi karna 1 dan 2 hal tetap memaksakan bertahan, misal karna gak enak mutusin duluan, gak enak karna sudah terlanjur kenal baik dengan keluarganya, karna udah lumayan lama pacaran, dan ngerasa sayang gitu kalau diputus gitu aja, padahal di dalam hati sih sudah bergejolak pengen deketin yg lain. udah pengen putus, udah pengen cepet cepet ada pergantian pemain hhahaha.

Hubungan yg kayak gitu tuh ibarat poninya Andika ex Kangen Band. gak cocok, gak enak di liat, bikin enek, tapi tetap dipaksakan. gpp sih kalau tahan, kalau enggak yaaaah palingan muntah :D

Nah ini nih aku kasih tips buat temen temen yang mau mutusin ceweknya tapi dengan alasan yg (lumayan) masuk akal dan gak bisa di bantah cewek. karna kalau kamu bilang sudah bosan ma doi itu sama aja dengan langsung minta di tampar, belum lagi kalau dia nangis di depan umum, kan malu maluin tuh, trus kamu harus ngebujuk lagi, trus jadi tambah gak enak hati. jadinya tambah lama deh putusnya. atau kalau kamu bilang ngerasa sudah gak cocok!? itu bisa sih, tapi basi banget kan, kenapa ngerasa gak cocoknya setelah pacaran cukup lama, kenapa gak dari awal? kenapa gak pas masih pdkt'an? nah kan! alasan kayak gitu gak bakal diterima cewek.
maka dari itu, ini nih aku kasih beberapa tips / alasan mutusin cewek yang bener, yang gak basi, yang keren yaaah palingan berakhir dengan tamparan di pipi. tapi gpp, itu bagian dari perjuangan.


1. Bilang kalau kamu mau jadi TKI ke timur tengah atau ke malaysia atau kenegara antah berantah apa gitu. ini cara yang paling gampang di terapkan, mungkin awalnya doi gak bakal percaya, tapi kamu bisa ngeyakinin kok, tinggal pasang wajah memelas dan selingi alasan seperti mau memperbaiki ekonomi, pengen cari suasana baru atau apalah sebisanya. pasti ampuh

2. Bilang aja kalau kamu itu sebenernya GAY. bener... bilang aja kalau kamu gay, bilang aja kalau selama ini kamu itu sebenernya pacaran ma dia cuma buat nutupi status / jati diri mu yang sebenernya. mungkin cara ini agak extrem dilakukan. tapi bisa jadi option yang cukup bisa di andalkan. karna dengan pengakuan seperti itu biasanya cewek (bahkan siapapun) bakal ngerasa risih ma kamu, tapi gpp namanya juga akting, asal gak penasaran terus jadi gay beneran. bagian terbaiknya adalah gak bakal ada tamparan yang mendarat di pipi, bukan gak tega, tapi lebih pada jijik mungkin... hhhahahaha

3. Bikin peryataan kalau kamu itu sebenernya berasal dari masa depan, yah semacam agen yang kembali ke masa lalu buat meneyelesaikan masalah gitu, kayak terminator. yakin deh pasti selesai urusan. bukan karna dia percaya tapi prihatin, dia bakal ninggalin kamu dengan anggapan kamu sudah gila. udah itu aja :D

4. Bahan penilitian materi skripsi, cara ini cuma berlaku untuk mahasiswa dan hanya jika kamu bernyali besar. yaitu dengan cara bilang ke pacarmu kalau selama ini dia cuma kamu jadiin objek penelitian untuk skripsi yang lagi kamu kerjakan, dengan tema efek pacaran membosankan kepada tingkah laku pemuda indonesia :D

5. Bilang ke cewek mu kalau kamu mau berjihad ke Timur tengah, kan kmaren sempat panas panasnya tuh konflik antara Palestina dan Israel. nah kalau kamu jeli. moment moment seperti itu bisa di manfaatin loh. yah paling modal bawa senjata mainan, sorban dan rompi anti peluru. tapi sebelumnya kamu harus punya jenggot dulu deh biar lebih meyakinkan. dan sedikit memotong bagian bawah celana yang kamu pakai hingga di atas mata kaki. udah!

6. Bilang kalau kamu sudah di jodohin oleh orang tuamu dengan anak salah satu kerabat atau siapa gitu. ini cara yang cukup ampuh, yah paling doi nangis sejadi jadinya, setelah itu yakinin aja. gak susah susah banget, yah asal mau pasti ada jalan. halaaaaaah

7. Pura pura amnesia! saik nih, tapi butuh akting untuk ngealkuin cara ini + kerja sama dengan orang orang dekat mu agar doi yakin.

8. Pura pura gila, ini bisa di jadikan option terakhir kalau cara lain gagal. karana penerapannya cukup extrem dan memerlukan akting yang mumpuni.

9. Ini cara terakhir dan cara yang paling dramatis, yaitu kamu bisa bilang ke doi kalau kamu itu sebenernya seorang Detective swasta yang selama menjalani pacaran dengan doi tak lain dan tak bukan adalah bagian dari hal yang harus dilakukan untuk melindungi nyawa si doi, kamu bisa bilang kalau selama ini kamu pacaran ma doi karna keselamatan si doi terancam, dan kamu yang ditugaskan jadi guardian angel nya. lalu bilang hari ini tugasku selesai, aku harus pergi, masih ada tugas yang harus aku selesaikan. jangan lupa tinggalin bunga mawar trus menghilang deh. keren kaaaan.


ok itu dia cara cara yang bisa kamu pilih untuk digunakan jika terjebak di hubungan yang membosankan, tapi semua cara di atas punya resiko tersendiri, dari di tampar, di lempar wedges, di gebukin pake tas, di caci maki di depan umum, sampe harus ngebujuk kalau doi mewek. tapi kalau kamu bisa ngelewatin fase fase tsb kamu pasti berhasil. dan ingat segala hal memang perlu usaha. jadi jangan nyerah kalau 1 cara gagal, coba cara lain. teruslah berusaha. niscaya gadis impian bisa kau raih :D

SEKIAN tulisan gak penting ini saya sampaikan, semoga tidak bermanfaat!

AGAMA pada kolom tanda pengenal






NIK. Nama. Tempat Tanggal Lahir. Jenis Kelamin. Alamat. Pekerjaan. Masa berlaku tanda pengenal tersebut. & kewarganegaraan. Aku rasa sudah cukup untuk mengisi kolom kolom pada kartu tanda pengenal yang biasa kita kenal dengan kartu tanda penduduk / KTP yang lazim dipakai di republik ini. Hapuskan saja agama dari kolom
KTP dan aku yakin tak akan berpengaruh kepada kita, tak akan ada hal besar yang terjadi pada kita jika hal itu dilakukan. Memangnya apa yang akan terjadi? Tak ada! Aku berani bertaruh!

Aku bukan Atheis atau orang dari kelompok kelompok yang merasa dirugikan dengan dicamtumkannya agama pada kolom tanda pengenal, memangnya apa ruginya untukku! Hanya saja menurutku agama (dengan A kecil) memang sudah seharusnya berada di luar domain domain kenegaraan seperti NIK, Nama, TTL DLL.  Negara tak bisa (dan seharusnya memang tak akan pernah bisa) mengatur atau mencampuri domain keagamaan. Semisal mengatur boleh dan tidaknya seseorang untuk beribadah, siapa yang berhak dan tak berhak beragama, siapa yang harus beragama A dan siapa yang beragama B. Hal hal seperti itu sudah ada dan di atur di dalam domain keagamaan jauh berada di lur domain kenegaraan, itu hak tiap orang. Bukankah begitu? Selain itu agama ditakutkan (dimana biasanya memang) menjadi variable diskriminatif yang paling diskrimnatif. Seperti yang sudah, sedang atau (semoga tidak) akan terjadi. Lagipula kenapa harus memasukkan agama pada kolom tanda pengenal jika yang diakui dan dimasukkan pada kolom tersebut hanya 5 agama saja, bagaimana dengan agama agama local/ bagaimana dengan kaharingan, toluttang, kejawen dll? Apa pernah kita melihat salah satu agama tersebut ada pada kolom kartu tanda pengenal!?  Apa  sudah tidak ada penganut agama / kepercayaan local tersebut? Aku yakin masih banyak. Masih banyak saudara saudara kita yang di pedalaman, saudara saudara kita yang di pelosok yang masih memegang teguh dan mempercayain agama agama local yang sudah ada sejak zaman nenek moyang tersebut. Mungkin bagi orang orang modern seperti kita agama agama yang mereka masih pegang hingga saat ini lebih pantas di sebut sebagai kepercayaan, klenik,  animism atau apalah! Belum lagi masih ada beberapa teman teman atau saudara kita yang menjadi agnostic hingga atheis, dengan pemahaman mereka sendiri tentang konsep agama – tuhan. aku tak tau hingga sedalam mana sesama kita memahami atau mengartikan konsep ketuhanan hingga sebegitu gampangnya mencap paling ini dan paling itu di tengah mereka yang kurang ini dan kurang itu. Menganggap menjadi yng paling benar dan yang lain salah. Menganggap menjadi yang palig bersih dan yang lain kotor sehingga masih harus dibersihkan. Ok. Maaf ini menyimpang, seharusnya pembahasan tersebut tak ada disini. INTERMEZZO :D

Kembali pada ktp. Sebagaimana mestinya dan seperti maksud dari pembuatan awalnya. Ya sudah pasti sebagai tanda pengenal . dan skali lagi, menurutku NIK. Nama. Tempat Tanggal Lahir. Jenis Kelamin. Alamat. Pekerjaan. Masa berlaku tanda pengenal tersebut. & kewarganegaraan sudah cukup untuk mengisi  kolom kolom pada kartu tanda pengenal , sudah sangat cukup banget! Penambahan agama pada kolom kolom tersebut masih cukup klise di benakku. Menurutku kepercayaan seseorang cukup ada pada dirinya dalam hal ini adalah hati – pikiran, tak perlu di cantumkan di kertas yang ukurannya tak lebihh dari 5x4 cm. apakah saat bertemu dengan seseorang di suatu tempat dan kita terlibat perbicangan singkat dengan orang tersebut, apakah agama adalah hal yang pertama dia tanyakan? Bukankah biasanya nama, alamat, atau dari mana hendak kemana.? Benar begitu kan?  Karna kenapa? Karna agama itu adalah hal yang primer, agama itu bersifat personal! Orang asing akan merasa cukup untuk memulai pembicaraan dengan tau nama kita, selebihnya dia tak akan peduli. Dan bukankah aneh jika saat terlibat perbincangan singkat dengan orang yang baru kita kenal tapi malah agama yang pertama kli ditanyakan oleh orang tersebut, aku yakin bukannya mendapat kesan yang baik, Kita akan merasa risih, dan aneh kepada orang tadi, bahkan kita akan mencapnya sara, atau akan berpikiran macam macam kepada orang tersebut, karna merasa langsung di suguhi pertanyaan yang tidak wajar untuk memulai suatu perbincangan. Dan skali lagi dengan dicantumkannya agama pada kolom tanda pengenal ditakutkan bukannya memberi kebaikan tapi akan menimbulkan variable diskriminatif yang paling diskriminatif seperti yang terjadi selama ini. Dimana agama dijadikan sebagai parameter pembeda tentang siapa teman siapa lawan. Siapa musuh siapa kawan, dan dimana algoritme yang dipakai pun biasanya berasal dari luar domain yang menjadi factor.

Aku tau ini terdengar sulit dan bahkan mustahil. Akan banyak penentangan dari orang orang kanan jika dilakukan. Mungkin sekarang kalian berpikir aku gila. Tapi aku yakin aku tak sendirian,  aku yakin ada orang yang berpikiran sama dengan ku, dan aku harap nantinya, meskipun saat aku sudah tak ada sekalipun akan ada orang yang berani mengutarakan hal ini. dan akan hebat jika dia adalah orang yang memiliki kekuasaan dan bisa merealisasikannya.

SEKIAN , TERIMAKASIH!!!

 
| - |