Aku gak tau tau harus memulai ini dari mana. Tapi yang jelas saat ini.
Hari ini dompet ku sedang berada pada titik terendah kewajarannya.
Ketidak wajarannya benar benar berada pada akhir taraf segala hal.
Setaraf balita yang berada pada fase sedang lucu lucunya.
Atau seperti mawar yang sedang berada pada taraf terindah fase
kemekarannya di tengah bulan oktober.
Yaaa walaupun aku tak tau kapan bunga mawar itu sendiri mekar dan
kenapa harus memasukkan bulan oktober ke dalam tulisan yang awalnya
aku harap bisa (setidaknya) melepas kepenatan keolektif yang aku harap
tak berlangsung terlalu lama ini.
Memang sekarang aku sudah tak memiliki pekerjaan sampingan seperti
saat masih semester 2-4.
sudah sebegitu lama nya aku memanggur hingga kadang kata menganggur
itu sendiri terlalu fasih ku terjemahkan ke dalam kegiatan (tanpa
pengulangan) yang tak berguna.
Benar benar tak berguna.
Sangking lamanya tak melakukan kegiatan produktif yang bisa memberi
beberapa lembar rupiah di akhir bulan sehingga terlambat ku sadari
jika untuk sebungkus rokok saja kadang beberapa cd album koleksi dan
jersey club sepakbola kesayangan harus menjadi korban.
Yang dimana tak sedikit dari barang barang tersebut dulunya harus ku
dapatkan dengan susah payah dan tak jarang harus merampok tabungan ku
sendiri.
Saat sudah ku dapatkan biasanya ku pakai lalu ku rawat lalu ku simpan
lalu ku pakai lagi lalu ku rawat lalu ku simpan lagi lalu ku jual
dalam bentuk sama seperti saat belum kumiliki yang lalu membuat ku tak
bisa tidur.
Tapi harus melayang ke tangan orang lain saat harus berada di saat
seperti ini.
Di saat seperti ini tak tau kenapa aku bahkan tak mau mempersilahkan
mata ku untuk mengintip dompet ku yang sudah hampir tak berpenghuni.
Di saat seperti ini entah kenapa tayangan cartoon yang biasanya bisa
membuatku sekedar meluruskan kaki di depan televisi pun terlihat
membosankan.
Di saat seperti ini tak tau kenapa bahkan playlist musik yang biasanya
mampu menjadi Moodbooster ampuh pun terlalu biasa bahkan untuk melihat
judul dari setiap lagu yang ada di dalamnya.
Di saat seperti ini Headset dan tumpukan puluhan sisa CD album band
idola tak sedikitpun berpindah dari tempat awalnya beberapa hari ini.
Di saat seperti ini entah kenapa setiap batang rokok begitu cepat terbakar.
Entah kenapa setiap lembar 50'an dan 100'an terakhir rupiah begitu
cepat terpecah lalu hilang seperti buku yang habis terbaca tanpa
adanya mukadimah.
Aku butuh pekerjaan, sangat butuh pekerjaan.
Bukan untuk sekedar menutupi kebutuhan ku akan ini dan itu tapi juga
untuk mengisi waktu luangku yang memang sudah sebegitu membosankannya
hingga harus ada tumpukan kalimat bernada keluhan pada paragraf tanpa
benar benar tersusun seperti sebuah paragraf sebelum paragraf ini
tertulis seperti ini.
Aku butuh pekerjaan, bukan untuk membeli ini dan itu yang hanya
sekedar menjadi pemuas keinginan ku, tapi aku butuh pekerjaan untuk
tak lebih lama lagi membebani abah seperti sejauh ini.
Aku butuh pekerjaan. Ya aku butuh pekerjaan dengan alasan aku memang
membutuhkan pekerjaan yang dengan artian bahwa (sekali lagi) aku butuh
pekerjaan.
Aku butuh kegiatan yang ter schedule. Untuk nantinya ku keluhkan lagi
dalam bentuk rengekan meminta liburan tapi paling tidak bisa membuatku
tak terus menerus berada di posisi seperti saat ini. Dan aku butuh
pekerjaan karena sesungguhnya.
Aku dompetku, dan aku dan dompet ku, Dan aku. KANGEN GAJIAN!!!
0 komentar:
Post a Comment