Monday, December 16, 2013

Duduklah di sampingku

Datanglah
Kemarilah
Duduk lah di sampingku
Duduklah di dekatku
Menjauhlah dari dunia yang menyedihkan ini
Duduk lah sedekat mungkin di sampingku

Muncullah dari mana pun kau mau
Datanglah dari matahari terbenam
Datanglah dari malam yang menghilang
Datanglah dari lautan, dari penderitaan
Dari kekecewaan, dari ke muakkan mu akan semua hal yang akhirnya
memindahkan mu ke alam mu sekarang
Dan datang lah, duduklah sedekat mungkin di sampingku

Lupakan kekaguman, kemuliaan Kehormatan
Dimana ke keagungan tak mau mengenal mu
Dia menghilang seiring kekaguman mu akan beberapa hal
Dan kebahagiaan akhirnya tak akan kembali

Biarlah
Mereka menyanyikan perasaan nya
Juga bermimpi tentang sesuatu yang bahkan tak akan terjadi
Tapi aku tau kau ada
Cukup kan saja
Buatlah itu membebaskan mu
Melepaskan mu akan semua
Jadi datanglah, duduklah disini Duduklah sedekat mungkin di sampingku...

Friday, December 6, 2013

Menjerat Resah Dalam Angin

Senja perlahan datang di antarkan aroma tanah seusai hujan.
Menghampiri awal desember yang damai.

Seperti tak mungkin untuk ku berpaling lalu hanya menatap tembok
kamar. Seakan tak ada yang harus ku perhatikan.

Harus kembali ke rumah, berharap terasa lebih baik.

Mungkin saja deretan karet dalam bentuk ciptaanya langsung bisa
menghapus ini semua paling tidak hingga aspal dengan warna berbeda
mulai tertata rapi menuju kota.
Mungkin saja playslist puluhan lagu dalam hp yang memang ku susun
sedemikian rapinya bisa membuat ku lupa untuk tak lagi lupa menikmati
hasil karya managemen ku sendiri dalam bentuk penyusunan mood booster.
(Aku menulis ini dengan tak melepas headset yang mengalunkan lagu
indah dari First Aid Kit berjudul Emmylou tanpa henti, aku benar benar
cinta lagu ini)

Mungkin besok aku sudah di Bontang dengan perasaan yang sedikit lebih ringan.

Walaupun resah membayang buram di antara beberapa hal yang mulai tak
kuyakini lagi.
Ketidak tenangan beberapa hari ke depan mulai mengganggu ku bahkan
untuk sekedar memikirkannya.

SEMOGA!

Wednesday, December 4, 2013

Respect Life

Ini untuk banyak hal yang lupa di syukuri.
Untuk beberapa hal yang tak terpakai tapi lupa kita bagi.
Untuk banyak hal yang berakhir tanpa pernah di awali.
Untuk beberapa hal kecil yang sebenarnya tak perlu di tangisi.



Pergilah, hilanglah, sebagai mana mestinya.




Jika kamu tau berapa orang di luar sana yang berharap bisa ada di posisi mu sekarang, mungkin kamu tak akan menggerutu di social media hanya karna putus cinta. terpuruk seakan menjadi manusia paling merana di dunia kemudian ingin mengakhiri semua dalam kemasan mati muda.


Jika kamu tau betapa gelapnya malam malam yang di lalui saudara kita di pedalaman sana, mungkin kamu tak akan memaki perusahaan listrik negara hanya karena sedang di tempatkan pada suasana tanpa penerang dalam kurun singkat.


Jika kamu tau betapa akrabnya adik adik kecil di perempatan lampu merah dengan terik matahari dan debu jalanan, mungkin kamu tak akan mengumpat saat di tempatkan sebentar saja di tengah macetnya kota.



Memang tak ada hal yang benar benar
bisa membuat kita merasa cukup, jika tidak kita cukupkan hal tersebut sesuai porsi kita sebagai manusia. dan 
Sebenarnya semuanya hanya tergantung bagaimana cara kita memandang hidup. lalu posisi kita berdiri untuk melihat banyak hal di sekitar kita.


Teruslah hidup, jangan mengeluh. jangan putus asa. karna di balik masih berdirinya kita ada keringat dari ayah kita, yang mungkin jarang mengungkapkan kasih sayangnya lewat kata. karna sungguh setiap ayah punya cara yang istimewa dalam menyayangi anak anaknya. di balik masih berdirinya kita ada kalimat kalimat panjang penuh harapan yang bernafaskan kebaikan dalam bentuk doa. doa ibu kita 
:')

 
| - |