Wednesday, September 17, 2014

AKITSPILAKOPA

"Apa yang kalian rasakan sekarang adalah apa yang kami rasakan dulu dan apa yang menimpa kami sekarang akan kalian rasakan di masa depan" -Anonymous

Terbangun entah dimana, seakan sekitar adalah 50 tahun dunia pasca apokalips sempurna. Keluarga, Teman, belahan jiwa yang tak memperlihatkan eksistensi kehidupannya. Tanpa alat alat yang sebelum ingatan lengkap adalah media komunikasi antara sesama. Tanpa sisa era modern yang sebelumnya akrab di tangkap retina, tanpa jejak dan langkah lain terdengar yang dulunya memekakkan jeda tipis ketenangan. Reruntuhan, puing, balok balok kayu berserakan, tembok tembok kokoh yang sepertinya telah cukup lama di ratakan. lengkap dengan segala hal yang tak ingin manusia ingin bayangkan tentang kemanusiaannya itu sendiri, tentang tak mengikutsertakan keegoisaan, tentang kehidupan, tentang peradaban.

Semoga di sisa kesadaran yang masih mampu tubuh ini berikan, langkah heran yang otak sajikan tetap tak menghentikan kaki dalam cicilan langkah perlahan. Semoga kesiapan dan hati dengan sajian sisa keyakinan menguatkan kita untuk tetap meneruskan. Lalu jika saja di ujung jalan nanti ada mahluk ciptaan nya yang juga sudah mendahului menelan semua keheranan akan apa yang terjadi. Siapa pun dia, berikan satu pelukan pertemanan. Jika tidak, bersiaplah menjadi pemegang kunci terakhir kahidupan yang pernah ada. Temukan penutup pintu sejarah lalu serahkan kesedirian mu pada kepunahan.

"Akhirnya 4'3'3 menemukan maknanya sendiri!"

----

Dan untuk kalian yang membaca ini tak peduli kalian berasal dari bumi yang sama ataupun tamu dari jauh yang berkunjung untuk melihat bagaimana bentuk penghuninya dalam menjalankan kehidupan, inilah yang kalian lihat. Sepertinya kami menuju garis akhir kepunahan seperti banyak pendahulu kami, walaupun kli ini secara keseluruhan. Tapi yang perlu kalian ketahui adalah, bahwa kami dulunya memenuhi humi ini dengan penuh keragaman, sesekali mengalami pergesekan karena bedanya kebudayaan, tapi saling mengasihi seperti keluarga dalam ikatan kemanusiaan. Sampaikan pula bahwa cerita kami akan segera mencapai bab akhirnya. Lihat, saksikan, jadikan pelajaran utuk kaum mu, agar tak menjadi pelengkap cerita dalam sejarah akbar semesta lalu lenyap begitu saja dengan menyedihkan.

Akhirnya mewakili kalian yang tak sempat mengatakan, ku ucapkan syukur untuk segala bentuk kehidupan yang Tuhan ciptakan, terimakasih :)

0 komentar:

Post a Comment

 
| - |