Tuesday, June 18, 2013

Balada Pemadaman Listrik Di Kalimantan Timur

Melihat fenomena blackout yang sering terjadi di Kaltim Khususnya
Samarinda, rata-rata warga Samarinda pasti memblacklist PLN, mulai
dari cara kerja, feedback saat pmbayaran, bahkan mulai nyrempet2 ke
arah korupsi, kekayaan daerah, dll.

Di tambah tadi malam dan 2 hari yang lalu PLN Kalimantan Timur
(khususnya di Samarinda) benar-benar menyelamatkan bumi selama 14 Jam!
selamat ya! mestinya aksi tersebut di daftarin ke WWF (World Wild
Fund) sebagai penggagas EARTH HOUR! karna kalau di hampir setiap waktu
listrik mati antara 2 - 8 jam saja itu sudah sangat layak mendapatkan
penghargaan dari WWF hhaha
dan kemarin mlm rupanya puncak PLN menembus rekor penyelamatan bumi
dengan padamnya listrik selama 14 Jam. angkat topi deh buat PLN.

Padahal Pak Dahlan Iskan, mengatakan terjadinya pemadaman di beberapa
daerah bukan karena kurangnya pasokan listrik, melainkan karena
rusaknya trafo listrik akibat kelebihan beban, yang menurutnya ideal
kalau satu trafo maksimal hanya melayani 150 pelanggan. Tapi yang
terjadi selama ini melayani lebih dari 200 pelanggan.
mau karena trafo, mau karena kurangnya daya ( itu sama saja) sama sama
kelebihan beban artinya hal hal yang berhubungan dengan pelayanan
terbatas tetapi sok tanpa batas.

Dan mungkin beberapa dari teman teman masih ingat kalau PT. PLN
menjamin tidak akan ada pemadaman bergilir lagi setelah tarif dasar
listrik naik pada 1 Juli 2010. Yaah tapi nyatanya sampai sekarang
tetap sama saja.

Kalau menyalahkan beberapa oknum warga yg suka mencuri listrik, ya
harusnya di tindak berikan pembelajaran kepada masyarakat bahwa
tindakan mereka melanggar hukum dan membahayakan / merugikan yg orang
lain dan hukum oknum yang melakukan pencurian. Lalu kalau alasan nya
adalah bahan bakar? Harusnya Indonesia punya pembangkit litsrik dengan
berbagai macam sumber bahan bakar, seperti diesel, uap, air, dll
mungkin tidak bisa menjadi pembangkit utama, tapi apa salahnya jika
digunakan sebagai pembangkit sekunder jika pembangkit utama mengalami
masalah. Dan pembangkit sekunder tersebut juga bisa di gunakan jika
pembangkit utama sedang diperbaiki karena mengalami kerusakan.
Saya tau kok bukan cuma kaltim aja yang sering mengalami blackout.
Semua kota di semua provinsi se Indonesia juga mengalami. Semisal
pulau jawa juga mengalami. tapi bisa dihitung. dengan artian jarang
skali. di kalimantan kaltim khususnya. mati lampu sudah menjadi budaya
dengan alasanberagam. Padahal kita punya segala macam jenis bahan
bakar untuk konsumsi PLN. SDA gak cuma mineral dan hasil galian.
Banyak alternatif yang tersedia sepanjang masa di indonesia karna
letak negara kita di khatulistiwa sehingga juga sinar matahari selama
12 bulan full bisa jadi pembangkit listrik. Laut yg luas, Angin yg
terus berhembus bisa jadi pembangkit listrik, Panas vulkanik bisa jadi
pembangkit listrik alternatif.

Yah itu semua sih kalau elit elit pemerintah mau berpikir ke arah itu.
Dan tidak terlalu sentralis, dan tak berpikir terlalu money oriented.

Masyarakat taunya bayar. kalau telat diputus. Tapi kalau ada blackout
seperti akhir akhir ini PLN seakan tidak mau tau.
Hal tersebut terjadi karena PLN memonopoli listrik di Indonesia, coba
bayangkan seandainya pemerintah mau membuka pintu untuk perusahaan
listrik SWASTA. saya yakin. PLN pasti akan lebih kompetitif dan secara
tidak langsung akan memperbaiki pelayanannya, kalau tidak ya gulung
tikar. kalau pelayanannya tidak bisa bersaing.

CSR mereka pun gak tanggap karena mereka yang harusnya menjadi ujung
tombak untuk berhubungan dengan masyarakat (web tidak update) soal
pemadaman yang akhir akhir ini sering terjadi
http://www.pln.co.id/kaltim/?category_name=info-pemeliharaan
Lalu info di twit PLN (timeline) dikatakan pemadaman akan terjadi
selama 5-6 jam tapi ternyata beberapa tempat 12 jam baru nyala,
bahkan ada yang 14 jam. where the PR for corporate social
responsibility?

PR harusnya bisa mempertanggung jawabkan kontrol berita dan apapun
kegiatan kom eksternal maupun internal diperusahaan.

Belum lagi kalau nanti kalau tarif TDL naik gara2 PLN latah ikut BBM
naik bulan ini dengan alasan klasik : PLN selalu merugi. Soal kerugian
PLN dsb itu bukan tanggung jawab masyarakat! karena bukan kita (
masyarakat ) yang mengkalkulasi biaya produksi tu perusahaan! dibilang
kekurangan daya? kok terus terusan gencarkan instalasi baru dan
penambahan daya? wajar jika masyarakat geram. karena mereka taunya
mereka BAYAR, masyarakat gatau soal tetek bengek PLN itu. yang bikin
tarif PLN. yang itung biaya produksi juga PLN . kok bisa rugi? eh
dilempar ke masyarakat.
kenapa bisa begitu? bukan urusan kami yang bayar. disitu banyak tenaga
ahli. kenapa gak bisa memecahkan masalahnya.

Dari semua acakadutnya pelayanan PLN ada 1 hal yang cukup menggelikan.
Yaitu saat PLN mau memasok / mengekspor listrik ke Malaysia, pada hal
dalam negeri ini saja dah carut marut pelayananny. Jgn2 nanti demi
pencitraan dlm hal pelayanan kepada Malaysia, rakyat indonesia sebagai
konsumen dalam negeri sendiri yang akan menjadi tumbal :
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/26/090432037/2015-Instalasi-Listrik-ke-Malaysia-Terpasang

Intinya PLN harus evaluasi dan memperbaiki pelayanannya. butuh dana
ajukan ke DPR kan ada APBN. dari pada APBN cuman jadi ajang korupsi.

0 komentar:

Post a Comment

 
| - |